Warga Apresiasi Capaian Prestasi Wali Kota Magelang

SM/Asef F Amani - REFLEKSI: Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito menyumbangkan lagu saat digelar Refleksi 9 Tahun Wali Kota di Pendopo Pengabdian.

MAGELANG, SM Network – Warga mengapresiasi berbagai prestasi yang telah ditorehkan Kota Magelang selama kepemimpinan Sigit Widyonindito sebagai wali kota. Capaian yang sudah diraih ini layak diteruskan oleh pimpinan periode selanjutnya.

Salah satu warga asal Potrosaran, Kelurahan Potrobangsan, ES Wibowo mengatakan, kinerja positif era Sigit layak dipertahankan dan bisa lebih lagi di masa yang akan datang. Ia mengaku, di era kepemimpinan Sigit masyarakat diberi kesempatan menyampaikan pendapat dan bebas berekspresi.

“Beliau demokratis, memberi kesempatan pada masyarakat, diberi tempat seluas-luasnya untuk berekspresi. Berpendapat selama tidak melampaui tata masyarakat,” ujarnya saat menghadiri Refleksi 9 Tahun Wali Kota di Pendopo Pengabdian, Rabu (26/2).

Acara Refleksi kali ini merupakan yang kedua dan dihadiri para tokoh masyarakat, pengusaha, parpol, dan tokoh agama. Sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan pada 17 Februari 2020 di gedung Wiworo Wiji Pinilih Magelang dan dihadiri segenap pejabat, ASN, dan karyawan Pemkot Magelang.

Menurut ES Wibowo yang juga seorang penyair itu, Sigit dikenal sebagai sosok Wali Kota yang merakyat, karena sering terjun melihat situasi. Juga sering melihat kegiatan di Kali Kota, Kampung Potrosaran yang memiliki pengaruh lingkungan, sosial, dan kesejarahan.

“Selain itu, tata ruang kota yang kini rapi dan nyaman tidak lepas dari kebijakan beliau,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Joko Soeparno memaparkan, dari segi fisik ada beberapa capaian strategis yang dirasakan masyarakat selama ini. Di antaranya pembangunan kembali Pasar Rejowinangun, Universitas Tidar berhasil menjadi universitas negeri, penataan pedagang kaki lima (PKL) khususnya kuliner, penataan taman kota, dan status Gunung Tidar jadi kebun raya.

“Kemudian, pembangunan kawasan strategis, yakni kawasan sentra ekonomi Lembah Tidar, kawasan Gelora Sanden, kawasan Alun-alun, dan Taman Kyai Langgeng,” jelasnya.

Dia menyebutkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Magelang 2018 naik menjadi Rp 67,2 juta per kapita, dari sekitar Rp 62 juta pada 2017 lalu. Angka kemiskinan Kota Magelang menunjukkan penurunan di tahun 2019, yakni 7,46 persen.

Adapun Indeks Pembangunan Manusia tahun 2018 tercatat sebesar 78,31 dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,43 persen. Di sisi lain, inflasi bisa terkendali pada angka di bawah 3 persen.

“Meski begitu, masih banyak pekerjaan rumah yang ingin kita selesaikan menjelang berakhirnya masa jabatan wali kota di tahun ini. Terutama untuk mengentaskan kemiskinan, memajukan kota, kesejahteraan rakyat maupun lainnya,” ungkapnya. (Asef Amani)

Related posts

Leave a Reply