PURWOREJO, SM Network – Menyikapi tingginya risiko bencana di Kabupaten Purworejo, alumni SMA Negeri 1 Purworejo yang tergabung dalam Paguyuban Muda Ganesha (MG) melakukan upaya konservasi alam berupa penanaman pohon di 10 kecamatan di Kabupaten Purworejo.
Aksi kepedulian itu sekaligus sebagai bagian mengisi Reuni Akbar (RA) MG Tahun 2020 yang rangkaiannya akan berlangsung hingga bulan Agustus 2020. Penanaman pohon diawali di kawasan wisata Curug Siklotok di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Sabtu (29/2).
Koordinator kegiatan bakti sosial penghijauan yang juga Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, mengatakan ada sekitar 20.000 bibit pohon yang disiapkan oleh MG bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kementerian Pertanian. Penanaman tersebar di sejumlah titik dan dibagikan kepada kelompok-kelompok tani di 10 kecamatan.
“Rangkaian penghijauan kita awali hari ini, di Curug Siklotok, sekaligus sebagai bentuk kepedulian kita terhadap objek wisata. Kemudian besok pagi penanaman kita lanjutkan di kawasan Gagak Handakan Kecamatan Loano,” ungkapnya.
Ada sekitar 10 jenis bibit pohon yang ditanam, yakni yang merupakan pengikat tanah, seperti Jati dan Gayam, sehingga dapat maksimal untuk konservasi. Selain itu juga bibit-bibit pohon penghasil buah, seperti durian, jambu, mangga, kelengkeng, pete, dan jengkol.
“Harapannya selain menjaga kelestarian alam dan tata kelola air, pohon-pohon baru ini bisa berbuah sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Aksi penanaman diikuti ratusan anggota MG lintas angkatan bersama siswa SMAN 1 dan warga sekitar. Kegiatan juga dihadiri dan turut melakukan penanaman secara simbolik, antara lain Bupati Purworejo Agus Bastian dan jajaran Forkopimda, Ketua Umum MG yang juga Sekretaris MenPANRB Dwi Wahyu Atmaji, Ketua I RA MG 2020 Budi Susilo dan Ketua II Marsekal Pertama Paminto Bambang Pamungkas, para kepala OPD terkait, serta Forkopimcam Kaligesing.
Menurut Ketua Umum MG, Dwi Wahyu Atmaji, penghijauan sangat perlu dilakukan mengingat Purworejo merupakan daerah subur yang menyimpan berbagai potensi bencana alam, seperti banjir, longsor, tanah bergerak (subsidence), kekeringan, abrasi, dan tsunami. Bahkan, berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia terbaru, Kabupaten Purworejo menempati urutan ke-4 nasional dan rangking pertama di tingkat Jawa Tengah, dengan kelas risiko tinggi.
“Penanaman pohon ini merupakan kontribusi dari MG untuk mengurangi bencana. Di samping untuk pariwisata, karena Purworejo ini akan menjadi kota wisata sehingga lokasi-lokasi wisata alam harus dipelihara dan jangan sampai rusak,” katanya.
Bupati Agus Bastian mengapresiasi kepedulian MG untuk melakukan konservasi dengan aksi penanaman pohon ini. Terlebih Purworejo memiliki mengingat potensi bencana yang cukup tinggi. Penanaman pohon menjadi salah satu upaya untuk mencegah bencana longsor.
“Karena Kaligesing juga termasuk daerah rawan longsor. Selain itu juga banjir yang biasanya melanda beberapa wilayah di Purworejo, tapi saya berharap tahun ini tidak terjadi,” imbuhnya.
Panuju Triangga