Rias Pengantin, Pernah Dibayar Ayam Goreng

SM/Dok - Suryadi Andi Sulistyono

TAK banyak perias pengantin yang keukeuh untuk merias dengan pakem Jawa. Kebanyakan lebih memilih mengikuti riasan pengantin dengan gaya kekinian yang terkadang justru menghilangkan pakem-pakem Jawa tersebut. Tapi tidak bagi Suryadi Andi Sulistyono. Andy Putra, biasa pria asal Purworejo ini disapa termasuk dari sekian perias yang tetap memegang teguh riasan dengan pakem Jawa.

“Trend busana dan tata rias pengantin terus mengalami perkembangan. Meski demikian, untuk jenis tata rias paes baik Gaya Jogja ataupun Solo tetap menjadi tata rias favorit sepanjang masa,” jelas Andy, salah satu perias spesialis paes ini, kemarin.  

Read More

Profesi perias, bagi Andy dianggapnya merupakan profesi yang bermanfaat bagi orang lain. Awal mula merias pengantin pada tahun 2001 bahkan dia pernah hanya dibayar Rp 75 ribu.
“Pengalaman saya pernah merias pengantin dibayar dengan ayam goreng dan buah-buahan. Ini karena saya tidak mau meminta upah saat itu karena ia warga kurang mampu,” jelasnya.

Andy mengaku sejak kecil memang tertarik dengan dunia pengantin.”Saya mulai merias manten sejak kelas 2 SMA dan pasca SMA saya hanya kursus rias selama 4 bulan. Selebihnya otodidak. Untuk membeli perlengkapan make-up, kostum dan sebagainya, saya menyisihkan uang jajan dan mengumpulkan upah dengan membantu tetangga membungkus es batu,” papar dia.

Terkait dengan keunikan riasan paes, Andy menyebut sejumlah jenis tata rias bisa dimodifikasi dengan paes. Seperti rias paes Solo Putri, Jogja Putri, Kanigaran, Paes Ageng Jangan Menir dan sebagainya. Bahkan berbusana muslim juga sering dimodifikasi dengan paes. “Paes menjadi tata rias yang tidak pernah surut penggemarnya. Karena dengan rias pengantin menggunakan paes, pengantin terlihat “manglingi” dan berbeda. Meski demikian ada beberapa hal yang seyogianya harus diperhatikan dalam proses pengantin adat seperti sesajian,” terangnya.

Beberapa sesaji idealnya wajib dihadirkan dalam prosesi pernikahan adat dimulai dari sesaji Pasang Bleketepe, Siraman, Sesaji, Midodareni dan upacara Panggih.”Saya konsisten menjadi perias pengantin spesialis paes karena tidak semua orang bisa dan konsisten,” tambahnya.

Adapun trend make-up pengantin saat ini yakni flawles yakni meski riasan soft  namun ada bagian yang harus dipertajam. Misalnya bagian mata (eyeshadow) soft , bagian bibir atau lipstiknya yang dipertajam, atau juga sebaliknya.Andy pun selalu berkomitmen bagi pengantin yatim piatu dan tidak memiliki biaya, dia siap untuk merias secara gratis. “Dengan banyak beramal rejeki kita tambah lancar. Cara beramal saya ya dengan merias ini,” tandas dia.


Gading Persada

Related posts

Leave a Reply