YOGYAKARTA, SM Network- Dianggap sebelah mata, desa ternyata menyimpan banyak potensi keuangan. Bahkan diyakini mampu memberikan dampak besar terhadap ekonomi nasional. Atas dasar itu Rumah Sahabat Desa meluncurkan aplikasi bernama Warung Desa sebuah sebuah teknologi aplikasi menggerakkan ekonomi warga di desa dengan berjualan produknya secara modern.
Menurut CEO Rumah Sahabat Desa, Aaron Muir, semua komoditi di Indonesia paling banyak berada di desa. Namun selama ini masyarakat di desa belum mendapat keuntungan yang banyak dari hasil produk lokal.
“Misalnya harga telur puyuh dari petani dibeli Rp 275. Padahal sampai kustomer belinya sampai Rp 400. Seandainya bisa mendapat keuntungan lebih besar maka lebih makmur,” kata dia di sela peluncuran apilkasi Warung Desa di Kota Jogja (31/1).
Dia mengatakan semakin makmur para petaninya maka tingkat produksinya juga akan mengikuti. “Kalau semua orang bisa berwiraswasta maka ekonomi akan berkembang secara nasional,” katanya.
Saat ini di aplikasi tersebut sudah dapat digunakan untuk bertransaksi pulsa, paket data, pembayaran listrik, BPJS, PDAM, dan voucher game. Untuk pengembangan ke depannya, ungkap dia, aplikasi ini juga diarahkan sebagai market place yang menghubungkan desa dan kota. Masyarakat desa nantinya bisa membeli produk dari kota dan menjual hasil produk mereka ke kota.
Demikian juga sebaliknya, warga dari perkotaan bisa langsung membeli produk dari desa. Lebih lanjutnya, Aaron mengungkapkan pada 2020 ini ditargetkan bisa mengakuisisi 20 ribu agen untuk menjalankan aplikasi ini. Daerah yang disasarnya yakni Kabupaten Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Grobogan, kemudian Gunungkidul.
Selain itu juga Demak, Jepara, Kudus, Wonogiri, Pati, Rembang. Serta Garut, Sumedang, Kabupaten Bandung, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Ngawi, dan Indramayu.”Saat ini jumlah agen ada sekitar 700 yang sudah mendaftar. Dari jumlah itu yang sudah top up ada 400, dan aktif bertransaksi hanya 100. Namun melalui komunitas-komunitas yang ada di desa, kami mematok target bisa 20 ribu agen pada tahun ini,” tandas dia.
Gading Persada