Pasien Indikasi Covid-19 di Kebumen Meninggal

SM/Supriyanto - BERIKAN KETERANGAN: Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memberikan keterangan di Command Center Penanggulangan Covid-19 Kebumen, Sabtu (21/3).


KEBUMEN, SM Network  – Penanganan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 tampak lamban. Bagaimana tidak, sampai meninggal dunia salah satu pasien indikasi Covid-19 di Kebumen belum dilakukan swab tenggorokan.

Padahal pemeriksaan itu untuk mengetahui apakah yang bersangkutan positif atau negatif virus Corona. Seorang pasien asal Kecamatan Pejagoan yang dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng, Sabtu (21/3/2020) pagi meninggal dunia.

Pasien sudah dirawat selama lima hari di RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Informasi meninggal dunia PDP Covid-19 dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dokter Dwi Budi Satrio. Hanya saja  dokter Budi tidak mengungkap identitas pasien yang meninggal dunia.

Budi mengatakan, yang bersangkutan baru saja datang dari Jakarta sekitar seminggu yang lalu. Pasien datang ke rumah sakit dengan gejala batuk, demam dan mengalami sakit pada tenggorokan. Hasil rontgen terhadap pasien diketahui mengalami pneumonia pada paru-parunya. 

“Namum demikian, pasien belum dilakukan pengecekan oral swab sehingga belum diketahui positif atau negatif corona,” ujar Budi Satrio.

Karantina Rumah Lalu bagaimana tindakan yang dilakukan oleh Pemkab Kebumen? Budi Satrio menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan karantina terhadap rumah yang bersangkutan. Kepada keluarga yang pernah bersinggungan, maka juga dilakukan pengawasan. 

“Pemkab melalui bantuan Baznas akan memberikan bantuan makanan untuk dikirimkan ke rumah keluarga,” ujarnya seraya menyebutkan masa karantina rumah selama dua pekan sesuai protap Corona dan akan dilakukan penyemprotan disinfektan.

Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kebumen mengakui terdapat sejumlah kendala mengapa pasien belum dilakukan oral swab. Yang jelas, Pemkab Kebumen akan melakukan penanganan sesuai dengan protap kesehatan untuk memastikan kesehatan keluarga. 

“Seperti penyemprotan desinfektan dan karantina keluarga selama masa inkubasi virus,” ujarnya. Dari data pantauan Covid, Sabtu 21 Maret 2020 sudah terdapat 152 warga Kebumen masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan kasus PDP sebanyak 15 orang.


Supriyanto

Related posts

Leave a Reply