Manajemen PSS Patok 30 Pemain Untuk Skuad 2020

SMN/Gading Persada - BERLATIH: Pelatih PSS Sleman Eduardo Perez Moran tampak dari kejauhan tengah serius mengamati anak asuhnya berlatih dalam latihan perdana tim di Lapangan Yogyakarta Independence School, Mlati Sleman (21/1).

SLEMAN, SM Network- Sudah lebih dari 15 pemain yang ada di PSS Sleman hingga saat ini. Manajemen pun mematok sekitar 30 pemain yang akan masuk dalam skuad Super Elang Jawa untuk kompetisi Liga 2 musim 2020 ini dibawah komando pelatih Eduardo Perez Moran tersebut.

“Pemain biasanya dimaksimalkan 30 orang ditambah dari akademi seperti tahun yang lalu. Itu sudah temasuk kiper juga.  Kenapa banyak  karena pasti akan ada pemain-pemain U-23 sesuai regulasi. Karena kalau tidak salah bisa mencapai 7 pemain di usia itu,” tutur Plt Manajer PSS M Eksan, kemarin.

Read More

Terkait dengan akan dipanggilnya kembali M Zamzani, Eksan pun membenarkannya. Sebab, selama ini pemain asli Sleman berusia muda itu memang dikontrak jangka panjang hingga 2021 mendatang.

“Zamzani itu kan dikontrak hingga 2021 sehingga masih milik PSS. Memang musim lalu dipinjamkan agar bisa mendapatkan jam terbang, tapi kemarin saya tawari ke sini dia bilang siap bersaing. Apalagi Coach Danilo Fernando (asisten pelatih) sudah meminta manajemen untuk menahannya dahulu dan tidak dipinjamkan lagi,” jelasnya.

Sampai saat ini ada sekitar lima pemain baru di PSS. Seperti Samsul Arifin, Dandi Agustan Maulana, Arthur Irawan, Fitra Ridwan dan I Gede Sukadana. Mereka merupakan pemain yang direkomendasikan pelatih sebelumnya Seto Nurdiyantoro. Maka dari itu, Eksan mengaku pihaknya untuk sementara menghentikan perburuan pemain-pemain baru terlebih dahulu.

“Kami masih menunggu keputusan tim pelatih terkait pemain baru. Belum ada nama juga. Karena ada pergantian pelatih ini kami hentikan dulu pencarian pemain baru. Takutnya nanti tidak seuai dengan keinginan pelatih baru,” jelasnya.

Sementara itu dua dari tiga nama yang disebut-sebut oknum suporter saat melancarkan aksi protes kala PSS menggelar latihan perdana dua hari lalu (21/1), pelatih kiper Listianto Raharjo dan stoper Alfonso dela Cruz angkat bicara terkait insiden itu. Dela  Cruz merasa heran dengan aksi protes tersebut. Legiun asing asal Spanyol yang sudah bergabung dengan PSS sejak musim 2019 lalu itu tidak mengerti alasan apa yang melatar belakangi sejumlah suporter merangsek masuk ke lapangan dan melancarkan aksi protes kepada dirinya,

“Jujur saya tidak tahu, saya tidak tahu kenapa mereka melakukan hal itu. Tapi saya tidak mempermasalahkan itu, saya senang berada di sini dan saya ingin berjuang untuk PSS,” sambungnya.

Adapun Listianto Raharjo menegaskan tak akan meletakkan jabatan sebagai pelatih kiper PSS.

“Kalau saya tidak ada salah ya tidak ada alasan untuk mundur. Mungkin itu ada informasi yang tidak-tidak ke suporter terutama soal lisensi saya,” tandas Bejo, sapaan akrabnya.


Gading Persada

Related posts

Leave a Reply