MAGELANG, SM Network – Masuk tiga besar menjadi target KONI Kota Magelang pada gelaran pekan olahraga wilayah Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas), November mendatang di Pekalongan. Sebelumnya sebagai tuan rumah di gelaran tahun 2015 menempati runner.
“Kami optimis mampu mempertahankannya, meski tidak mudah,” ujar Ketua KONI Kota Magelang, Budi Cahyadi usai pengukuhan dan pelantikan pengurus KONI Kota Magelang periode 2018-2020 di Borobudur International Golf & Country Magelang, Kamis (27/2).
Budi menuturkan, pada gelaran tahun 2015 kontingen Kota Magelang meraih 74 medali emas, 74 perak, dan 49 perunggu. Jumlah ini menempati urutan kedua di bawah kontingen Banyumas di rangking pertama.
“Untuk meraih itu, kami sejak November 2019 lalu telah melakukan persiapan dengan membentuk tim bayangan kontingen Kota Magelang yang akan diterjunkannya. Dengan semangat kawan-kawan pengurus cabang olahraga, kami optimis mampu mencapainya,” katanya.
Budi menyebutkan, cabang olahraga yang diandalkan meraih target tersebut antara lain tarung drajat, tinju, selam, menembak, dan arung jeram. Namun, tidak menutup kemungkinan cabor-cabor lainnya juga bisa menyumbang medali untuk kontingen Kota Sejuta Bunga.
“Kami juga kirimkan atlet Dulongmas nanti ke sejumlah kejuaraan pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) antarwilayah di Wonosobo. Sebelumnya, mereka juga bertarung di Popda tingkat Kota Magelang, beberapa waktu lalu,” jelasnya yang juga memanfaatkan sejumlah fasilitas di Gelora Sanden sebagai tempat latihan para atlet.
Sementara itu, Ketua KONI Jawa Tengah, Subroto menjelaskan, pelantikan pengurus KONI Kota Magelang ini memang sangat terlambat. Namun, diharapkan dapat meningkatkan prestasi olahraga di Kota Tidar ini.
“Pada Porprov Jawa Tengah di Solo, beberapa waktu lalu, kontingen Kota Magelang bisa meraih peringkat ke-13. Diharapkan setelah pelantikan ini prestasi bisa meningkat lagi, bahkan harus optimis bisa mask di lima besar,” paparnya.
Subroto meminta pengurus yang sudah dilantik untuk bisa mengelola organisasi ini dengan profesional dan proporsional. Ia tidak menginginkan pengurus KONI terlibat dalam penyelewengan dana.
“Kalau organisasi berjalan bersih, saya yakin berpengaruh positif pada prestasi atlet. Jangan sampai terjebak masalah hukum terkait program dan kegiatan yang dilaksanakan. Jangan sampai juga uang Rp 100 ribu dapat membuat terjebat dipenjara. Maka, pahami aturan anggaran dan jalankan audit internal,” terangnya.
Asef Amani