Keluarga Penerima Manfaat PKH Diminta Mandiri

SM/Raditia Yoni Ariya - PUKUL GONG: Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq memukul gong tanda dimulainya gerakan bersama menuju sejahtera (gebraks) di GOR Legenda Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, belum lama ini.

TEMANGGUNG, SM Network – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Prasojo mengatakan, pemberian bantuan kepada keluarga miskin melalui Program Keluarga Harapan (PKH), berupa bantuan tunai bersyarat tidak semata menjadikan penerima manfaat sekadar berpangku tangan. Akan tetapi di sini ada stimulus di mana mereka kelak harus mandiri secara ekonomi dengan memberdayakan diri mereka.

“Kita sedang membuat inovasi bernama “Gebrak’s” yaitu gerakan bersama menuju keluarga sejahtera, jadi nanti keluarga penerima manfaat yang menerima PKH ini kita diring untuk bisa mandiri. Agar mereka bisa berdikari, bahkan bisa membantu keluarga-keluarga yang tidak mampu. Arahnya graduasi dari penerima manfaat menjadi keluarga yang sejahtera,”ujarnya belum lama ini.

Read More

Menurut dia, kendala selama ini adalah para penerima manfaat itu kebanyakan sudah merasa aman bahwa mereka sudah mendapat bantuan pemerintah, jadi ada semacam pemahaman “ora nyambut gawe wae wes dibantu, wes aku tak ngene wae”. Maka diimbau kepada msyarakat yang sudah mampu untuk jujur dengan kesadaran sendiri keluar dari penerima manfaat. Dikatakan, PKH di Temanggung sudah ada sejak tahun 2012 dan sampai saat ini jumlah pesertanya ada sebanyak 30.964, sedangkan jumlah bantuan adalah Rp 109.888.475.

PKH sendiri merupakan sebuah kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui program perlindungan sosial bagi masyarakat belum sejahtera berupa pemberian bantuan tunai bersyarat dan pendampingan dalam rangka merubah perilaku peserta PKH.

“Memang tidak mudah merubah mindset masyarakat ini, tapi kita akan terus melakukan upaya dengan berbagai inovasi salah satunya dengan gebraks ini. Itu dengan penyadaran dimulai dari saya bisa apa dan ada apa di sekiling saya dan kita gerakan seluruh peserta PKH untuk berdaya melalui gebraks,”katanya.

Sinergi Bersama

Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq berharap dari tahun ke tahun jumlah peserta PKH bisa turun, di mana keluarga pra sejahtera seiring berjalannya waktu bisa sejahtera secara ekonomi. Maka antara pemerintah dan masyarakat harus berjalan beriringan guna mengentaskan kemiskinan. Kabupaten Temanggung, kata Hadik saat ini sudah bisa mencapai graduasi setahun sekitar 7 persen dari target nasional 8 persen.

“Sekarang ini banyak pengen jadi sumaker alias sugih macak kere, maka mindset itu harus dirubah, marilah kita senantiasa bersyukur dengan apa yang telah kita capai dan jangan hanya mengukur kaya miskin dari sekadar fisik. Harapannya bila penerima manfaat ini bisa tergraduasi atau naik kelas dari pra sejahtera menjadi sejahtera maka nanti bisa gantian dengan masyarakat lain,”katanya.

Bupati meminta kepada para pendamping PKH agar terus memberikan arahan ke hal-hal yang bersifat produktif kepada penerima manfaat. Harus diberikan wawasan, pertimbangan dan carikan jaringan untuk pemasaran produk. Dengan cara itu mereka bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi menuju keluarga sejahtera.

Raditia Yoni A

Related posts

Leave a Reply