KEBUMEN, SM Network – Pemkab Kebumen melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporawisata) Kebumen akan membangun amphiteater di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung.
Kepala Disporawisata Azam Fatoni mengungkapkan, rencana pembangunan amphitheater atau tempat pertunjukan rakyat itu masih tahap sosialisasi terkait pengadaan tanah. “Ada tanah seluas 1,4 hektare yang dimiliki 11 orang untuk rencana pembangunan tersebut,” katanya.
Harganya pun tengah diproses melalui appraisal dari Yogyakarta. “Alokasi di APBD Rp 810 juta untuk pengadaan tanah. Total ya satu miliar untuk biaya umum, rapat dan lain-lain. Masih kita evaluasi. Kita bicara NJOP terlalu tinggi, nanti dari NJOP untuk pertimbangan bahan karena permintaan sudah tinggi,” imbuhnya.
Azam memaparkan, pembangunan amphitheater merupakan akselerasi infrastruktur di kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong (GKK) sebagai penunjang wahana menikmati hamparan alam GKK termasuk tempat pertunjukan potensi seni budaya.
“Kita memberi lahan agak luasan agar pengembangan mudah. Saya berkeinginan Geopark ini menjadi eduwisata,” tegasnya. Ia menambahkan, pembangunan amphitheater ini rencana akan dimulai pada 2022. Namun, jika nantinya terdapat CSR bersumber dari BUMN maupun swasta yang tertarik untuk membantu. Tidak menutup kemungkinan segera dibangun pada 2021.
“Kalau CSR turun 2021 mungkin kita bangun. Saat ini kita juga mengajukan ke Kementerian Pariwisata,” jelasnya. Gambaran amphitheater tersebut, nantinya bakal dilengkapi menara pandang agar para pengunjung lebih leluasa melihat secara langsung kekayaan alam Kebumen dan juga fasilitas pendukung lain.
Bersamaan dengan itu, Disporawisata juga akan mendorong masyarakat sekitar untuk membuka rumah singgah atau home stay sesuai dengan pilar pengembangan geopark yaitu pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. “Ya ada amphiteater ada juga menara pandang karena ketika berdiri ke barat ada hamparan gunung. Jadi tidak hanya lihat batu juga tapi ada atraksi termasuk masyarakat bisa berjualan dan membuka homestay,” kata Azam.
Ditemui terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kebumen Bambang Sutrisno menyampaikan, sangat mendukung ketika berbicara pengembangan GKK dan berdampak positif terhadap masyarakat. Terlebih ada nilai konservasi dalam pembangunan amphiteater tersebut. “Itu bagus karena disana ada bahan edukasi mengenal apa sih Geopark,” ucapnya.
Politisi dari PDIP itu menekankan, tidak kalah pentingnya dari Pemkab Kebumen juga memikirkan infrastruktur yang memadai sebagai akses menuju kawasan GKK. Lebih lagi, jika dapat menangkap peluang yang ada. Kebumen akan diuntungkan dengan keberadaan bandara baru YIA. “Bandara sudah beroperasi, mestinya jalan yang terkoneksi antar kabupaten melalui kecamatan di wilayah utara segera terealisasi,” tutupnya.
Arif Widodo