Jadi Petugas TTL Pilkades 2020, 1.200 Mahasiswa dalam Pantauan

SMN/Gading Persada MONITORING: Rombongan Komisi A DPRD Sleman dipimpin ketuanya Ani Martani berdialog dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Budiharjo saat monitoring input dan pengolahan data Pilkades Kabupaten Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

SLEMAN, SM Network – Setidaknya 1.200 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi di DIY yang menjadi petugas tim teknis lapangan (TTL) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2020 di Kabupaten Sleman menjadi pantauan seiring merebaknya virus Covid-19. Pilkades di Sleman rencananya berlangsung 29 Maret mendatang dengan menggunakan metode e-voting di 49 desa dengan 1.102 tempat pemungutan suara (TPS).

“Di tengah merebaknya virus korona saat pelaksanaan Pilkades nanti memang cukup rawan dalam hal pengumpulan massa. Namun, sudah ada SOP pencegahannya dan kami ingin hal itu bener-benar dijalankan, jangan sampai 1.200 mahasiswa yang jadi TTL itu malah terkena (korona) atau bahkan menjadi carrier (pembawa) virus,” tutur Ketua Komisi A DPRD Sleman Ani Martanti, kemarin.

Ani mengaku bersama rekan-rekannya sesama komisi A sudah memonitoring dan melakukan sidak ke Stadion Maguwoharjo akhir pekan lalu (20/3). Stadion Maguwoharjo memang dijadikan sebagai lokasi terpusat penyettingan alat dan input data untuk e-voting pada Pilkades Sleman.

“Harapan kami persiapannya harus sesuai SOP apalagi dengan maraknya virus korona. Kalau kemarin dilihat sudah berjalan, seperti sebelum masuk areal harus mencuci tangan dengan sabun lalu dicek suhu tubuh, diberi vitamin dan diberi masker. Ketika proses ini sesuai SOP maka e-voting bisa lancar dilaksanakan,” jelasnya. 

Ani pun memastikan proses tahapan Pilkades lewat e-voting ini sudah siap tinggal pelaksanaan saat hari H nanti.”Semuanya sudah siap dan semoga tidak ada peningkatan status lagi seperti KLB korona di Jogja,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Budiharjo memastikan SOP penanganan korona dalam Pilkades 2020 tidak hanya diterapkan di Stadion Maguwoharjo dan juga Kantor KPU Sleman namun hingga TPS-TPS yang tersebar di seluruh wilayah Bumi Sembada tersebut.

Disetiap TPS kami juga siapkan SOP dimana harus dilengkapi tempat cuci tangan dan sabunnnya, atau disediakan hand sanitizer. Kemudian antrian tempat duduk diatur minimal 1 meter antar jaraknya.

“Hal-hal seperti ini sudah kami sampaikan ke penanggung-penanggung jawab TPS,” sambungnya. Budiharjo menambahkan untuk penggunaan Stadion Maguwoharjo sebagai lokasi sentral input dan penyettingan alat untuk Pilkades 2020 sudah tepat.”Tempatnya juga sangat besar dan luas, tersentral, banyak ruangan-ruangan jadi sangat layak,” tandas Budiharjo.


Gading Persada

Related posts

Leave a Reply