YOGYAKARTA, SM Network – Pencegahan masuknya virus Corona ke daerah banyak dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov), tak terkecuali Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lewat Dinas Kesehatan (Dinkes), berbagai langkah pencegahan diambil agar Coronavirus tidak masuk ke provinsi tersebut.
“Upaya kewaspadaan dini telah kami laksanakan dengan melibatkan stakeholder lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Drg. Pembajun Setyaningastutie Sejumlah cara antisipasi, sebut Pembajun, seperti mengaktifkan surveilans di pintu masuk DIY, baik di bandara, terminal hingga pelabuhan-pelabuhan perikanan. Lalu membuat surat edaran kewaspadaan terhadap pneumonia Novel Coronavirus (nCoV) kepada Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
Kemudian menyiapkan alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, ditambah meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan mengatur alur rujukan pasien terduga pneumonia akibat Novel Coronavirus.”Tak kalah penting, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait Novel Coronavirus melalui media elektronik dan media sosial,” sebutnya.Lebih lanjut dia menjelaskan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut parah (SARS).
Sejak 31 Desember 2019 telah dilaporkan adanya kasus-kasus pneumonia berat yang diakibatkan virus baru golongan Coronavirus (Novel Coronavirus). Sampai tanggal 26 Januari lalu sudah ada 2.118 kasus suspek dengan total kematian 56 orang yang sebagian besar kasus berasal dari daerah Wuhan, Tiongkok. Negara lain yang telah dikonfirmasi kasus adalah Tiongkok (2.062), Hongkong (8), Thailand (8), Macau (5), US (5), Australia (4), Jepang (4), Malaysia (4), Singapore (4), Taiwan (4), Prancis (3), Korea Selatan (3), Vietnam (2), Canada (1), dan Nepal (1).
Sesuai perkembangan kasus penyakit ini dapat menular antar manusia secara terbatas dan belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit tersebut. “Sampai tanggal 26 Januari 2020 belum ditemukan penderita Pneumonia akibat Novel Coronavirus di Yogyakarta,” tandas Pembajun.
Gading Persada)