TEMANGGUNG, SM Network – Menjaga kesehatan gigi sejauh ini seperti masih kurang mendapat perhatian utama dari masyarakat, sebab kebanyakan orang baru datang ke dokter ketika merasa sakit saja terutama yang diawali dari karies gigi (berlubang).
Padahal kesehatan gigi tak kalah penting dengan kesehatan bagian tubuh lain dan harus dilakukan rutin setiap tiga atau enam bulan sekali. Pasalnya, gigi berlubang terutama pada anak bisa menganggu proses mengunyah serta tumbuh kembang, terutama perkembangan otak anak.
drg. Wijiasri Sumekar, Sp.Ort dari RSK Ngesti Waluyo, mengatakan, perawatan dan pencegahan sebenarnya lebih baik dilakukan daripada sudah terlanjur sakit parah. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan imunisasi gigi, seperti dilakukan Wijiasri dengan para terapis gigi di Temanggung dengan melakukan gerakan aktif jemput bola memberikan sosialisasi cara menyikat gigi yang benar, dan pengolesan vitamin gigi pada anak di GKJ Temanggung dalam HUT nya ke-83.
Agar tidak tegang sebelum diperiksa anak-anak dari balita hingga usia sekolah di putarkan film mengenai bagaimana menjaga kesehatan gigi, termasuk cara menyikat gigi. Setelah itu, pada setiap anak dilakukan observasi faktor risiko karies gigi lalu ditentukan bagaimana penanganannya. Hal itu sebagai upaya menekan tingginya angka karies gigi di Temanggung yang disebut mencapai 70 persen.
“Pada anak-anak, kasus terjadinya masalah gigi terutama munculnya karies gigi cukup banyak, maka kita lakukan imunisasi gigi. Imunisasi gigi adalah pengolesan flour secara langsung pada enamel gigi guna melapisi dan melindungi permukaan gigi dari karies pada anak. Selama ini kerusakan gigi karena kesalahan cara menyikat gigi juga cukup besar, jadi orang masih belum tahu cara menyikat gigi yang benar,”ujarnya ditemui usai pemeriksaan gigi pada anak di GKJ Temanggung, Minggu (23/2).
Dikatakan, dari hasil sosialisasi juga masih tampak anak-anak melakukan sikat gigi dengan cara yang salah, hasil cukup mencengangkan dari hasil pemeriksaannya hampir semua anak terdapat karies gigi. Dari 53 anak yang diperiksanya hanya dua anak yang giginya bagus tanpa karies, maka diberikanlah vitamin gigi guna menanggulangi kerusakan pada gigi.
Kandungan kalsium dan fosfat di dalamnya dapat mengembalikan hilangnya mineral gigi sebelum terbentuk lubang gigi, termasuk menetralkan keasaman dalam rongga mulut. Ketua Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) DPC Kabupaten Temanggung, Anik Sulisytowati, menuturkan, setelah dilakukan pengolesan vitamin gigi sebaiknya diulang tiga bulan lagi. Lalu diperlukan pula penambalan fissure sealant agar kelak tidak ada lagi perlekatan sisa makanan dan plak sehingga gigi lebih mudah untuk dibersihkan.
“Menyikat gigi yang benar itu harus di depan kaca, tidak boleh buru-buru biar tahu daerah tersulit itu bersih atau tidak, tadi kita praktikkan menyikat gigi pakai pewarna gigi sehingga kelihatan pula sudah bersih atau tidak dan ada karang giginya akan kelihatan. Menyikat itu harus naik turun dari arah gusi ke gigi, gerakan menyikat maju mundur cantik hanya untuk bagian gigi kunyah saja (geraham), dengan pasta gigi mengandung flour,”katanya.
Ketua Panitia acara yang juga Ketua Komisi Anak Gereja Kristen Jawa Temanggung Dodi Arif Wardani menuturkan, kegiatan yang dilakukan dalam rangka HUT GKJ ke-83 adalah untuk mengenalkan kesehatan gigi pada anak-anak yang terdaftar lebih dari 150 anak. Dia mengatakan, manfaat kesehatan gigi harus diterapkan sejak dini.
Raditia Yoni A