WONOSOBO, SM Network – Dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Wonosobo menggelar acara bertajuk “Waspadai Wartawan Abal-abal” yang dihelat di Gedung Korpri, Senin (17/2).
Acara yang juga di hadiri perwakilan OPD, Humas TNI/Polri serta Humas BUMD di Wonosobo tersebut menghadirkan dua narasumber yang merupakan senior di bidang jurnalistik. Kedua Narasumber tersebut yakni Kholiq Arief mantan Bupati Wonosobo dua periode yang juga mantan Wartawan serta Sudarman Wartawan Suara Merdeka pertama di wonosobo.
Meski didera hujan sejak pagi, namun perbincangan mengenai dunia jurnalistik begitu hangat. Terlebih mengenai maraknya wartawan abal-abal yang mengaku dari perusahaan media tertentu yang mulai meresahkan warga Wonosobo. Tak hanya itu, kedua narasumber juga menceritakan bagaimana hiruk pikuk dunia jurnalistik pada jaman dahulu yang tentunya perlu di apresiasi.
“Dalam mencari informasi kita liputan langsung kelapangan, bahkan pemerintahan tahu ada suatu kejadian setelah ada pemberitaan keluar di Koran,” ujar Pria yang akrab di sapa Mbah Darman tersebut.
Untuk mengatasi wartawan abal-abal, para pencari berita harus profesional menjalankan tugasnya sebagai penyalur informasi kepada masyarakat. Selain itu, informasi juga harus tepat dan berpijak pada kepentingan masyarakat, sehingga bisa menjadi wartawan yang membanggakan.
Pria yang 35 tahun berkecimpung di dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan Suara Merdeka tersebut bercerita banyak terkait perbedaan media pada jaman dahulu dengan segala keterbatasan, dibandingkan sekarang yang telah disokong kemudahan informasi. Menurutnya, wartawan abal-abal sejak zaman dahulu sudah ada dan akan terus ada.
“Sejak dulu wartawan seperti itu sudah ada, untuk mengantisipasinya ya jadilah wartawan yang profesional dengan menaati kode etik jurbalistik,” paparnya.
Dalam sesi diskusi, Kasubag Humas Polres Wonosobo, AKP Heldan Pramoda bercerita tentang sinergitas yang selama ini dijalin pihaknya bersama wartawan yang ada di Wonosobo. Menanggapi hal tersebut, Kholiq Arief mengatakan, kemitraan yang selama ini telah terbangun harus diperluas.
“Kemitraan perlu diperluas, jangan ada kesan polisi menakutkan,” terangnya. Hal senada juga diungkapkan Mbah Darman, wartawan harus dijadikan mitra dalam penyampaian informasi, jangan dijadikan musuh apalagi ditakuti.
Adib Annas M