PURWOREJO, SM Network – Mengantisipasi penyebaran virus corona (covid-19), Bupati Purworejo Agus Bastian memastikan kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Tjitrowardojo dengan melakukan kunjungan dan pengecekan, Selasa (17/3). Pemkab juga menyiapkan Rp 1,1 miliar untuk penanganan covid-19.
Ada enam ruang isolasi yang telah disiapkan RSUD untuk penanganan pasien covid-19. Bupati Purworejo melakukan pengecekan sarana prasarana yang disiapkan, termasuk ke beberapa ruang isolasi. Selain itu juga mengecek alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dan petugas. Menurutnya, persiapan yang dilakukan RSUD sudah cukup baik.
Bupati menyebut, hingga Selasa (17/3), di Purworejo terdapat 34 orang dalam pemantauan (ODP) dan lima diantaranya sudah dinyatakan sehat atau tidak berstatus ODP lagi. Sedangkan 29 orang masih dalam pemantauan hingga 28 Maret mendatang. Sebagian besar ODP merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang (dari Korea, Hongkong, dan Taiwan), mahasiswa pulang dari luar negeri, dan 6 orang warga asing.
“Belum ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP), suspect, maupun terkonfirmasi positif covid-19,” kata Bupati didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Purworejo, Rita Purnama, seusai pengecekan di RSUD.
Pemkab telah menyiagakan 11 Rumah Sakit yang siap menangani covid-19. Terdiri dari RSUD Dr Tjitrowardojo sebagai RS rujukan lini 2, 10 RS pendukung, 11 dokter khusus pandemik, dan 35 perawat khusus pandemik. Selain enam ruang isolasi di RSUD juga telah disiapkan satu ambulan khusus. Bahkan Pemkab juga telah menyiapkan anggaran khusus penangan covid-19 sebesar Rp 1,1 miliar.
Bupati meminta masyarakat tidak perlu panik jika ada orang yang masuk dalam kategori ODP, karena status itu tidak mengartikan orang tersebut terkena covid-19. ODP merupakan semua orang yang masuk ke wilayah Indonesia, baik Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) dan berasal dari suatu negara yang telah dikonfirmasi penularan covid-19 antar manusia.
“Jadi ODP itu belum tentu positif corona. Memang virus ini berbahaya, tetapi yang meninggal dari virus ini tidak sebanding dengan berita-berita yang diberedar di masyarakat. Mudah-mudahan di Purworejo tidak ada pasien yang terjangkit covid-19,” tegasnya.
Mengenai pasien covid-19 yang tidak bisa dibiayai oleh BPJS, Bupati menegaskan bahwa Pemda siap membiayai seluruh pengobatan pasien yang terkena covid-19. Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan atau kegiatan yang melibatkan banyak orang untuk sementara waktu. Bahkan Pemda telah menunda 18 kegiatan besar hingga akhir Maret 2020.
“Kalau ada acara ditunda minimal dua minggu dari sekarang, mudah-mudahan kita bisa menghadapi pandemi virus corona ini dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Direktur RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo, drg Gustanul Arifin mengatakan, sebagai rumah sakit rujukan lini kedua setelah di tingkat provinsi, pada prinsipnya RSUD Dr Tjitrowardojo siap dalam menghadapi covid-19, baik sarana prasarana, dokter, hingga perawat. Pihaknya telah melakukan antisipasi sejak sebulan lalu dengan menyiapkan APD, obat, dan semua kelengkapannya.
“Juga ada dokter dan perawat yang sudah dilatih penanganan pandemi (covid-19) dan sudah disimulasikan juga. Jadi insyaaAllah siap,” katanya.
Gustanul menyebut, untuk sementara ini ada enam ruang isolasi yang disiapkan, tetapi bila diperlukan bisa dilakukan penambahan sesuai situasi. Pihaknya juga meniadakan kunjungan besuk terhadap pasien yang dirawat di RSUD, dalam waktu dua minggu.
“Ketersediaan APD kami cukup, kami siap untuk itu, jadi petugas kami juga kami pastikan aman,” imbuh Kepala Bidang Pelayanan RSUD Dr Tjitrowardojo, dr Dony Prihartanto.
Panuju Triangga