Duta Tari Indonesia Rancang Tarian Khusus Ruwat gimbal

SM/M Nur Chakim - PERAGAAN BUSANA : Yeni Irmawati mengenakan kostum yang memperagakan keindahan wisata Telaga Menjer dalam sebuah event.

WONOSOBO – Salah satu duta tari indonesia tengah garap tarian khusus ruwat gimbal prosesi sakral yang menjadi tradisi budaya khas wonosobo. Adalah Yeni Irmawati (22) pemudi asli asal Klerang Wonosobo berniat merepresentasikan bagaimana alur prosesi ruwat gimbal dalam wujud seni gerak. Dikatakan Yeni, disetiap daerah di indonesia mempunyai tarian khusus sebagai simbol tradisi yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

Sedangkan wonosobo yang kental akan tradisi budaya khususnya rambut gimbal, tidak mempunyai hal itu.

Read More

“Saya ingin sekali angkat sejarah rambut gimbal, prosesi cukur hingga proses bagaimana anak itu jadi berambut gimbal. Saya ingin jelaskan itu lewat yang menyimbolkan itu semua dan menyampaikan pesan kesakralannya. Selama ini banyak prosesi yang dibuka dengan tarian, tapi saya belum melihat prosesi cukur atau ruwat rambut gimbal dibuka tarian,” katanya.

Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan. Mulai dari membangun sebuah riset hingga meminta izin pada mereka yang berkaitan langsung seperti para tokoh, maupun para senior dalam dunia seni gerak di wonsoobo.

“Ini satu karya yang menurut saya butuh untuk minta izin ke pemiliknya istilahnya, dan harapannya segera bisa ditampilkan. Saya juga sedang menyiapkan ujian tari dengan uapaya yang cukup besar. Karena saya mengonsep mulai dari musiknya, hingga nanti ada dokumenternya. Harapannya hasil dari materi ujian ini juga bisa menjadi materi pembelajaran bagi teman-teman lainnya,” katanya yang ditemui selepas pentas seni di Kecamatan Kaliwiro belum lama ini.

Mantan IMB

Dikatakan wanita jebolan Indonesia Mencari Bakat (IMB) itu bahwa dia tidak akan tergesa gesa dalam menggarap proyek yang bakal menjadi ciri khas suatu tradisi di wonosobo ini. Koordinasi antar penggiat seni gerak juga seringkali ia lakukan untuk mendapatkan masukan terkait perancangan tari ruwat gimbal ini.

” Saat ini prosesnya berjalan hingga 70 persen, saya selalu meminta saran maupun kritik dari para senior agar hasilnya bisa memuaskan,” ucapnya.

Kedepan, lanjut Yeni, tarian ruwatan rambut gimbal ini dapat menjadi edukasi kepada masyarakat melalui seni gerak. Sehingga masyarakat akan mengetahui bagaimana proses keseluruhan mulai dari munculnya anak yang berambut gimbal hingga akhir prosesi pemotongan rambut gimbal.

” Saat ini kan masyarakat hanya tahu secara singkat saja, ruwatan adalah pemotongan rambut anak yang rambutnya gimbal, harapannya masyrakat jadi tahu oh ini to sejarahnya,” ungkap gadis yang malang melintang menggeluti seni gerak itu.


M Nur Chakim

Related posts

Leave a Reply