Dampak Korona, Stok Darah di PMI Kota Magelang Kritis

SM/Asef F Amani - Headshoot: Ketua PMI Kota Magelang, Sumartono

MAGELANG, SM Network – Dampak dari pandemi virus korona (Covid-19), PMI Kota Magelang mengalami kekurangan stok darah dalam beberapa waktu terakhir. Muncul pula kekhawatiran warga tertular virus tersebut saat berdonor.

Ketua PMI Kota Magelang, Sumartono mengatakan, sebelum pendemi virus korona, setiap hari ada 20-30 orang yang masuk berdonor ke PMI Kota Magelang. Tapi belakangan tidak sampai 5 pendonor yang datang.

“Sejak merebak virus itu, pendonor kita berkurang drastis,” ujarnya, Selasa (24/3).

Bapak yang juga Inspektur Kota Magelang itu menilai, jumlah permintaan akan darah tetap banyak setiap harinya. Permintaan mayoritas dari pasien-pasien di RSUD Tidar Kota Magelang, bahkan dari Kabupaten Magelang dan Temanggung.

“Bisa dibilang persediaan darah sangat kritis saat ini, sementara permintaan tetap banyak,” katanya.

Dengan keadaan ini, pihaknya tetap berusaha menggelar aksi donor darah. Salah satunya di gedung Inspektorat kompleks kantor Wali Kota Magelang, Senin (23/3) lalu. Pihaknya juga rutin mengirim pesan singkat (SMS) ajakan atau jadwal berdonor bagi pendonor aktif PMI Kota Magelang.

“Kami pastikan saat menggelar kegiatan donor darah maupun donor di kantor PMI Kota Magelang tetap dengan protokoler yang ketat. Seperti penggunakan alat kesehatan yang steril, alat pengaman diri (APD) bagi petugas, dan lainnya,” jelasnya.

Terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Sumartono menyebutkan, PMI Kota Magelang telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah titik strategis. Antara lain sekolah, perkantoran, masjid, dan fasilitas umum lainnya.

“Permintaan penyemprotan terus mengalir, tapi kami prioritaskan fasilitas umum, sekolah, masjid, dan lainnya. Kami tidak bisa melayani permintaan penyemprotan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.

Ia menyebutkan, dalam sehari setidaknya 20 relawan yang diterjunkan untuk penyemprotan. Ia mengimbau masyarakat untuk bisa melakukan penyemprotan mandiri, dengan membuat cairan disinfektan sendiri.

“Tenaga kita terbatas, sehingga tidak kami layani penyemprotan untuk kepentingan pribadi,” imbuhnya.


Asef Amani

Related posts

Leave a Reply