Pasar Induk Wonosobo merupakan salah satu pusat perputaran roda ekonomi bagi warga Wonosobo. Sayangnya, bangunan tua itu sampai kini masih menyisakan kisah pelik yang seolah tiada henti, mulai dari terbakarnya pasar, penolakan proses relokasi yang berujung demo, sampai sengketa antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo dengan pihak tender pembangunan pasar induk pasca kebakaran 2014 silam.
Tak hanya sekali, kebakaran Pasar Induk Wonosobo akhir tahun 2014, merupakan kebakaran pasar yang ketiga dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Sebelumnya, Pasar Induk Wonosobo pernah terbakar tahun 1994 dan 2004. Pada tahun 2004 dan 2014, kebakaran terjadi menjelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Wonosobo.
Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran 2014 silam menghanguskan 2.960 pedagang yang berjualan dengan total jumlah los sebanyak 2.891 unit dan kios 69 unit.
Awal tahun 2015 pasca kebakaran terjadi sampai sekarang, kota kecil ini berubah menjadi semrawut karena adanya pasar tumpah di pusat kota. Beberapa jalan seperti jalan yang berada di barat pasar induk disulap menjadi pasar dadakan oleh Pemkab.
Pemkab tak tinggal diam dengan polemik Pasar Induk yang tentu dikeluhkan berbagai pihak, melalui proses lelang, PT Tirta Dhea Addonnics berhasil memenangkan lelang untuk membangun Pasar Induk Wonosobo.
Namun Pemkab Wonosobo kembali dihadapkan masalah pelik perihal Pasar Induk. Di saat pembangunan tidak kunjung mulai, gedung timur pasar tersebut terbakar pada Kamis (23/8/2018). Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itu peribahasa yang tepat untuk Pemkab Wonosobo kala itu. Pasalnya, pembangunan pasar tidak kunjung dimulai oleh pihak kontraktor yang berdalih lahan pasar belum diserahkan.
Dari berbagai kisah pelik yang ada, Harapan besar masyarakat Wonosobo untuk segera melihat Pasar Induk yang baru kini mulai memunculkan titik terang. Pasalnya, pasar Induk resmi dibangun Jumat (23/8/2019) dengan ditandainya peletakan batu pertama oleh Bupati Wonosobo Eko Purnomo. Sampai kini proses pembangunan Pasar Induk juga terus berjalan dan memasuki tahap ke dua pembangunan yang ditargetkan rampung pada 2020 ini.
Adib Annas Maulana