Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi situasi dan kondisi di Yogyakarta terkait Corona Virus Disease (Covid-19), ada lima hal yang harus diperhatikan dalam menanggulangi virus jahat tersebut. Untuk itu, warga diminta hati-hati dan terus selalu waspada.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan itu pada awak media di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Minggu (15/3). Menurut Ngarsa Dalem, sapaan akrab Sri Sultan Hamengku Buwono X, terdapat lima pokok hasil dari tindak lanjut penanggulangan virus Covid-19 tersebut.
Menurut Sultan, berdasarkan data dari Rumah Sakit Rujukan covid-19 di DIY per Minggu (15/3) pukul 11.30 WIB, jumlah pasien terindikasi korona yang sudah diperiksa ada 17 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, 1 orang dinyatakan positif, dan 4 orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium pusat.
Kedua, pasien yang dinyatakan positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh pusat. Sedangkan pasien yang dinyatakan negatif atau Orang Dalam Pemantauan (ODP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
Langkah yang ketiga, adalah Sterilisasi Wilayah. Dengan mempertimbangkan referensi dari ahli mikrobiologi dan juga perkembangan situasi terkini yang terjadi di RS Rujukan DIY, status DIY belum dapat dinyatakan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Demikian halnya pemberlakuan skema locked down untuk DIY, masih belum dapat dilakukan. Adapun ketentuan ini bersifat dinamis dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
Maka kegiatan pariwisata, kunjungan, atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Ketentuan ini bersifat dinamis dengan tetap melaukan observasi pada perkembangan situasi dan kondisi faktual. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan sektor ekonomi, karena sebagian lapisan masyarakat akan terdampak pada penurunan pendapatan.
Langkah yang keempat, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang akan menjalani Ujian Nasional mulai Senin (16/3), diharapkan untuk tetap melanjutkan ujian nasional di sekolah masing-masing sebagaimana adanya.
Sementara untuk proses belajar mengajar di tingkat universitas swasta maupun negeri atau di tingkat sekolah yang tidak sedang menjalani ujian nasional, masih perlu pembahasan lebih lanjut dan akan diputuskan pada Senin (16/3) siang.
Sultan menjelaskan, bahwa sistem belajar online dilakukan, sejatinya lebih baik dilakukan hingga 1 minggu setelah libur lebaran. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi 300,000 mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke Yogyaarta. Tenggat waktu tersebut ditakutkan sebagai waktu yang sama dengan masa inkubasi virus covid-19.
Yang kelima seluruh Kabupaten/Kota diimbau untuk dapat menggerakkan masyaraatnya, agar senatiaa hidup sehat misalnya selalu menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun biasa atau tisu basah, sebab produk pencuci tangan (hand sanitizer) hanya akan menghalau bakteri namun bukan virus.
Pemda bersama masyarakat harus saling bahu-membahu untuk menyelamatkan dan menangani yang sakit, serta menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit. Masyarakat bukan hanya merupakan objek, namun juga bias berperan sebagai subjek yang turut aktif mencegah penyebaran virus.
Untuk itu, Sultan berharap bahwa masyarakat DIY dapat menyikapi pandemik virus ini dengan bijak, tetap waspada, dan tidak berlebihan. Keputusan dan tindak lanjut yang diambil hendaknya tidak membuat kejutan-kejutan pada publik dan memunculkan diinformasi.
Soal warga Yogyakarta yang positip positip terkena virus Corona, Sultan membenarkan ada satu balita yang positip terkena virus Korona dan hingga kini masih dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Sementara Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sarjito, Banu Hermawan menambahkan anak yang positif Korona merupakan pasien positif yang diumumkan pemerintah pusat sebagai kasus nomor 49. Anak tersebut sebelumnya diketahui melakukan perjalanan ke Depok Jawa Barat dan masuk ke Sardjito, Senin (9/3).
“Kami mendapatkan hasil tes dari Litbangkes pada Jumat (13/3) lalu dan saat ini anak tersebut masih di ruang isolasi bersama orangtuanya. Kami juga tes kedua orangtuanya dan masih menunggu hasilnya sampai sekarang,” katanya yang turut hadir dalam acara tersebut.
Sugiarto