Aksi Ricuh Geng Motor di Temanggung Bertujuan Untuk Picu Perang Antar Gangster

SM/Raditia Yoni Ariya - SENJATA TAJAM: Kapolres Temanggunug AKBP Muhamad Ali menunjukkan barang bukti senjata tajam yang disita dari para gangster pelajar.

TEMANGGUNG, SM Network – Aksi geng motor Sari Ayam yang melakukan ulah dengan cara berkonvoi sembari berteriak-teriak dan mengacungkan senjata tajam, beberapa waktu lalu membuat prihatin banyak kalangan di Kabupaten Temanggung. Pasalnya, mereka khawatir jika tidak segera ditangani maka bisa meniru aksi klitih yang marak di Yogyakarta.

Subandrio, warga Kota Temanggung mengatakan, memang aksi geng Sari Ayam sudah ditangani pihak kepolisian, namun harus terus diikuti dengan pembinaan, jika perlu harus ada efek jera. Jika tidak maka para remaja ini tidak akan kapok dan bisa saja nanti kambuh lagi untuk berbuat onar.

Read More

“Sekarang jamannya medsos jadi aksi remaja di kota lain mudah diketahui dan diikuti remaja di Temanggung, jangan sampai terjadi klitih seperti di Jogja mengerikan sekali. Aksi seperti geng Sari Ayam yang berisi para pelajar itu harus ditindak tegas,”ujarnya Rabu (4/3).

Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq mengatakan hal senada. Dia merasa prihatin atas tindakan sekelompok pelajar yang melakukan konvoi menggunakan sepeda motor sambil mengacungkan senjata tajam, apalagi videonya sempat viral di media sosial.

“Kami sangat menyayangkan perbuatan itu karena menganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat. Pemkab Temanggung sendiri terus berupaya menciptakan atmosfer kehidupan yang damai, jangan sampai kehidupan masyarakat yang kondusif ini terganggu karena ulah sekelompok orang,” katanya.   

Atas kejadian tersebut, Bupati berharap orang tua dan para guru untuk lebih bisa mengawasi anak-anak dan mengarahkannya untuk hidup lebih positif, serta konstruktif, guna menciptakan tata sosial yang nyaman untuk seluruh masyarakat. Dia pun setuju jika memang ada pelanggaran hukum ditindaklanjuti dengan penegakkan hukum.

“Setuju kalau ada pelanggaran hukum dilakukan penegakkan hukum saya setuju. Tapi kalau terhadap anak-anak ya hukumnya anak-anak, lebih kepada pembinaan mungkin,”katanya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pihak kepolisian Resor Temanggung mengamankan empat pelajar yang konvoi di jalan raya sambil mengayun-ayunkan senjata tajam celurit dan gir. Mereka adalah WA, DAP, BC, dan AD yang beraksi pada Minggu (23/2) sekitar pukul 00.30 di Jalan Raya Parakan-Kedu, atau dekat pertigaan Sari Ayam.

Salah satu pelaku mengaku melakukan perbuatan itu, dan divideokan kemudian disebar di medsos karena ingin mengirim sinyal kepada Gangster 60 yang merupakan musuh mereka. Karena mereka sakit hati sebelumnya salah satu kawannya diancam dan dikalungi celurit.

Kapolres Temanggung AKBP Muhammad Ali menuturkan, sejauh ini para gengster pelajar di Temanggung belum melakyukan perbuatan anarkisme hanya sekadar menunjukkan eksistenis mereka. Namun demikian, pihaknya tidak akan berkompromi jika ada perbuatan melanggar hukum akan ditindak. Selain itu, telah berkoordinasi dengan para guru untuk melakukan pembinaan.


Raditia Yoni Ariya

Related posts

Leave a Reply