SLEMAN, SM Network – Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan skenario observasi kesehatan dalam pemulangan 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang direncanakan tiba di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin (2/3). Di pulau tersebut, mereka bakal ditempatkan dalam satu gedung tersendiri.
“Tersendiri di sini maksudnya terpisah dengan 188 WNI ABK Golden Dream yang sudah datang terlebih dahulu dan tengah menjalani observasi. Jadi tetap dipisah karena dua paket meski sama sama dalam satu pulau,” tutur Achmad Yurianto, Sekretaris Ditjen P2P Kementrian Kesehatan RI melalui teleconference di sela diskusi Temu Netizen ‘Cerdas dan Aman Menghadapi Covid-19 di The Rich Jogja Hotel, Sabtu (29/2).
Menurut Yurianto, meski ditempatkan dalam satu gedung, bisa dipastikan kapasitasnya sangat mencukupi. Rencananya Minggu (1/3) besok, tim kedua sebanyak 26 orang akan menjemput puluhan WNI ABK Diamond Princess di Jepang. Mereka akan diterbangkan ke Tanah Air melalui jalur udara dari Bandara Haneda Jepang.
“Cukup kok, ada 8 gedung dan yang dari Jepang ini akan ditempatkan satu gedung berkapasitas 70 tempat tidur,” tuturnya.
Yurianto memastikan puluhan WNI ABK ini akan menjalani observasi selama 14 hari sama halnya dengan 188 WNI ABK Golden Dream yang sudah tiba sejak Senin awal pekan ini.
“Seluruhnya dalam kondisi baik dengan kondisi panas tubuh yang tidak lebih dari 37 derajat Celcius. Kami tidak perlu lakukan clustering namun tetap akan dipantau 14 hari kedepan,” ungkapnya.
Di Indonesia sendiri menurut Data Kemenkes, belum ada satu kasus pun terjadi meski mendapat tanggapan miring dari masyarakat sendiri. Terakhir Kemenkes mencatat dari sample 143 pasien dari 44 rumah sakit di 22 provinsi yang diduga suspect pun dinyatakan negatif usai menjalani tes di Laboratorium Litbangkes.
Kemenkes, lanjutnya, menegaskan bahwasanya Indonesia memiliki kualifikasi untuk melakukan tes terkait virus Corona COVID-19. Kemenkes pun meminta masyarakat mempercayai pemerintah namun tetap waspada melakukan upaya pencegahan virus tersebut.
“WHO sudah melihat sendiri bagaimana kita melakukan pengetesan pada sample dan mereka datang sendiri melihat penanganan kita untuk mahasiswa dari Wuhan beberapa waktu lalu. Namun begitu masyarakat tetap harus waspada tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat baik makanan maupun olahraga,” tandas dia.
Gading Persada