19 Kecamatan di Temanggung Terjangkit DBD

SM/Raditia Yoni Ariya - MENCARI JENTIK : Petugas dari Puskesmas Temanggung memeriksa jentik di bak mandi milik warga Lingkungan Maliyan, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Temanggung, belum lama ini.

TEMANGGUNG, SM Network – Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Khabib Mualim, mengatakan, hingga saat ini kasus demam berdarah dengue (DBD), masih tinggi.

Bahkan, di bulan Maret meningkat, jika pada Januari hanya terjadi di empat kecamatan, kini menyebar di 19 kecamatan, dari total 20 kecamatan yang ada. Saat ini hanya Kecamatan Bansari yang nihil kasus DBD.

Read More

“Sekaranng sudah menyebar di 19 kecamatan, dan untuk korban dari satu orang kini sudah menjadi tiga orang meninggal. Pada awal Januari hingga awal Februari 2020, sebaran kasus DBD terjadi di 60 desa di empat kecamatan dengan 160 kasus. Tapi sejak Februari hingga Maret 2020, kasus DBD melonjak menjadi 470 kasus dengan sebaran 115 desa di 19 kecamatan,”ujarnya kemarin.

Disebutkan, dari 470 kasus DBD di Kabupaten Temanggung, terdiri atas 161 demam berdarah dengue (DBD), 202 kasus demam dengue (DD), dua kasus sindrom syok dengue, dan DBD yang diiringi kasus lainnya sebanyak 105. Untuk warga yang meninggal satu orang dari Kecamatan Parakan pada bulan Januari, lalu disusul warga Manding, Kecamatan Temanggung, dan satu lagi dari Desa Pare Kecamatan Kranggan.

“Untuk korban meninggal di Pare itu selain DBD juga diiringi penyakit penyerta lain, yakni kelainan hati. Sementara untuk penderita masih banyak dirawat di rumah sakit. Kita sudah menggalakkan upaya pemberantasan sarang nyamuk, dan kini angka bebas jentik sudah mencapai 96 persen,”katanya.


Raditia Yoni A

Related posts

Leave a Reply